Brav baru menyadari jika terdapat darah segar di lantai…, ia berdiri saat Verlita menarik nya…, dan segera berlari bersama Verlita
" Kau duluan.." Verlita mendorong tubuh Brav dengan sangat kuat.. hingga Brav berlari di depan nya.
" kau tidak apa-apa?" Brav teriak sambil berlari
" Aku tidak apa-apa" Verlita menjawab dan masih bersusah payah untuk berlari.. ia kehilangan separuh tenaga nya.. " Penyihir sialan .., ia hosh.. hosh… selalu membuat ku….melakukan hal yang tidak aku sukai….olahraga ini menyebalkan"
Brav bediri di depan pintu.. ia berusaha membuka pintu.. namun pintu tidak terbuka karena terkunci.. ia menggedor pintu itu berkali-kali.. namun Kiyana sama sekalit tidak menoleh nya.., Brav mengintip di kaca yang berada di pintu..ia melihat dengan jelas darah yang terus saja menetes dari tangan Gress.. ia juga melihat Gress mangangkat tangan Hana.. dan menggigit nya..
Merasa hal tersebut semakin Gila.. ia berusaha mendobrak pintu itu berkali-kali dengan tubuh nya