#Adam Pov
---
Aku yang masih terpaku akan senyumannya itu, namun dengan cepat aku mencoba berpaling dan menanyakan kembali apa yang dia butuhkan.
"Ah iya, mau cari buku genre apa?" Tanyaku padanya sambil membuka buku besar untuk list genre di perpustakaan ini.
"Hmm itu, romance!" Jawabnya pelan dan lembut.
Anjir aku merinding seketika pada saat mendengar suaranya yang mendesah itu.
Aduh sadar Dam sadar! Dan lirikan matanya itu loh buat aku merinding, jadi takut.
"Ah ok ok, untuk genre romantis ada di rak bagian 'Romance' kalau dari sini lorong bagian ke tiga" Jawabku sambil memberikan senyuman khas saat aku memberikan nya juga ke setiap customer yang datang ke perpustakaan.
Tak lama setelah ku beri tahu dimana tempat untuk genre romance, dia langsung bergegas menuju ke lorong rak yang aku sebutkan tadi.
'Kling'
Saat mendengar bunyi tersebut, aku langsung dengan segera menyapa customer yang baru saja masuk.
Dan ternyata dia adalah perempuan yang lumayan cantik, rambut panjang dan rasanya juga memiliki aset yang besar juga. Anjir besar banget malahan.
"Halo selamat datang"
"Iya halo juga, Mas mau tanya kalau untuk peminjaman buku disini persyaratan nya apa aja ya?" Tanyanya dengan Lembut sambil menyodorkan aset yang dia miliki itu ke meja yang berada di hadapan ku sekarang.
Aku menelan ludah dengan agak susah sembari mataku fokus ke arah di mana aset tersebut terpampang secara nyata di hadapanku, apalagi dengan kancing yang terbuka di bagian atas. Aduh belahan dadanya pun membuat ku tidak sanggup untuk melihat nya.
"Ah iya kak, jadi untuk peminjaman buku disini harus memiliki kartu Identitas khusus perpustakaan, yang dimana hanya memerlukan nama, foto dan nomor whatsapp yang bisa di hubungi kak" Jawabku mencoba detail.
"Owh begitu berati gratis dong mas!" Jawabnya sambil mengigit bibir bagian bawahnya.
Anjir nih cewek binal banget yak.
"Ah iyah kak gratis" Jawabku cepat dan memalingkan pandangan darinya.
Ku sibukkan diriku dengan list buku besar yang sedang ku genggam sekarang.
"Ah iya jadi apakah kakaknya mau membuat kartu id nya?" Tanyaku kembali memastikan.
"Boleh mas!" Jawabnya sembari berjalan menuju ke arah dimana aku duduk sekarang.
Aduh gak enak nih perasaan.
"Ah iya kak cukup berdiri di depan meja tadi kak, saya akan foto menggunakan HP saya!" Jelas ku
Namun rasanya perempuan itu tidak mendengar apa yang aku jelaskan, dengan cepat tiba-tiba dia langsung jongkok di depan dimana aku duduk di kursiku sekarang.
Sumpah ini posisi yang sangat tidak nyaman bagiku.
Bagaimana tidak perempuan yang aku belum tau namanya itu, dia sudah berada di depanku sekarang dengan posisi jongkok dan kedua tangannya memegang paha kiri dan kanan ku.
"Hmm kak mohon maaf untuk fotonya di depan saja!" Ujar ku sambil mencoba menyingkirkan tangan perempuan itu yang sudah mulai meraba-raba pahaku.
Namun dia bersikeras dan dengan tiba-tiba dia menempelkan dadanya yang besar dan kenyal itu pas di tengah bagian kedua pahaku dan sangat dekat sekali dengan asetku.
Aku tidak bisa memintanya untuk pergi dengan paksa, karena setiap aku mencoba menyingkirkan tangannya dari pahaku dia selalu memberontak dan mencengkram pahaku...
"Ahhhh!!" Erangku secara tiba-tiba pada saat dadanya yang begitu kenyal di gesekkan di asetku yang sudah mulai mengeras itu.
Aduh aku harus bagaimana ini, jujur aku belum pernah sama sekali melakukan hal semacam ini, apalagi bersama dengan perempuan.
Lah ini tiba-tiba ngapain ada perempuan nongol dan langsung melakukan hal yang seperti ini kepadaku.
Perempuan itu tidak tinggal diam, dia langsung dengan cepat meraba-raba dan meremas puting ku. Yang membuat aku langsung mendesah lagi tanpa sadar.
"Ahhh, ahhh!"
Tak lama setelah itu dia kemudian langsung memasukkan tangannya ke balik celanaku dan kemudian langsung menggenggam rudal ku yang sudah sangat mengeras ini.
Astaga apa yang harus aku lakukan. Aku melihat sekeliling namun masih sepi jadi aku hanya bisa membiarkan apa yang dia lakukan sekarang.
Tapi dari semua yang dia lakukan ini, aku tidak bisa berbuat apa-apa karena disisi lain aku merasakan sebuah rasa nikmat dalam hal ini.
Tak lama kemudian dia langsung menuntun tanganku menuju ke payudaranya yang sudah sangat mengeras di depanku.
Di tuntunnya tanganku untuk meremas payudaranya yang begitu besar.
Aku hanya menurut saat dia meminta ku untuk melakukan hal itu.
"Ahhhh... Ahhhh Ehmmm ahhhh!" Desah perempuan itu dengan agak keras.
Tak lama setelah itu dia langsung membuka celana ku dan mengeluarkan rudal yang sudah mengeras itu dengan gagah langsung berdiri tegak di hadapannya.
Dia menatap ku dengan senyuman sampingnya dan dia membuka mulutnya dengan perlahan.
Tetapi sebelum itu dia mengocok dengan perlahan rudal punyaku yang membuat aku merasakan rasa yang begitu enak dan tidak bisa aku tolak.
"Ahhhh ahhhh!"
Aku hanya bisa memejamkan mata pada saat dia mengocok dengan perlahan rudalku itu. Aku hanya bisa pasrah pada saat dia melakukan hal itu.
Aku mulai ingin mengikuti permainan yang dia buat. Dengan cepat aku langsung memasukkan tanganku ke balik baju kemeja yang dia pakai saat ini.
Kumeraih puting dadanya dan aku meremasnya dengan perlahan.
Ahhh rasanya sangat nikmat.
Aku sangat menikmati permainan ini sungguh nikmat kurasakan.
Aku melihat nya yang mulai akan memasukkan rudalku ke dalam mulutnya itu, tiba-tiba jantung ku berdegup dengan kencang entah kenapa, karena ini adalah yang pertama bagiku jadi aku merasa sedikit gugup.
"Eheeem!"
Aku dan perempuan yang jongkok di bawahku itu terkejut secara bersamaan pada saat mendengar dehem an tersebut. Dan benar saja aku melihat sosok laki-laki yang sekarang berdiri di depan meja pendaftaran dengan membawa beberapa novel.
"Aaaa ini saya lagi bersih-bersih ada yang bisa saya bantu?"
Goblok kok aku malah dengan spontan menanyakan hal itu sih, apalagi dengan alasan yang gak masuk akal banget.
Dia hanya memandangku tersenyum.
Ahhh iya aku teringat bahwa dia adalah laki-laki yang masuk dari awal tadi, yang hendak mencari novel romantis.
Aduh mau di taruh mana ini mukaku.
"Wah bisa main bertiga nih!"
Aku langsung menoleh ke arah perempuan yang tadinya jongkok di bawahku itu langsung berdiri di sebelah ku.
Aduh mati gue, mati banget.
"Hehe ndak makasih saya tidak tertarik!" Ujar laki-laki itu
Aku terdiam seketika pada saat mendengar jawaban dari laki-laki itu.
Yang aku takutkan adalah, dia pasti melihat apa yang aku lakukan bersama perempuan di sebelahku ini. Aduh bagaimana ini, kalau sampai laki-laki ini menyebarkan nya bisa tutup ini perpustakaan.
"Oh iya, dan saya bukan tipe cowok murahan yang di pegang sedikit langsung sange!" Tambahnya
Astaga kalimat itu menamparku dengan sangar keras sekali, aduh cowok macam apa aku ini. Rendah banget gak punya harga diri.
"Halah terserah lu, bilang aja kalau lu homo!" Jawab Perempuan itu dengan nada yang agak tinggi dan kemudian langsung pergi.
"BRAKKKK!!!"
Aku tidak bisa berkata apa-apa dan tidak bisa berkutik sama sekali pada saat perempuan itu sudah keluar, dan sekarang tinggal aku dan laki-laki ini. Aduh aku harus bagaimana?
.
.
.