Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Cerita Sekolah Gue Di SMPN Sampai Ke Jenjang SMK Swasta Jakarta

🇮🇩_Bagasprasz0103
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.2k
Views
Synopsis
Menceritakan tentang kegiatan saya pribadi sewaktu masih bersekolah di SMP Negeri sampai menuju jenjang SMK Swasta di Jakarta yang bernama SMK Budhi Warman 1
VIEW MORE

Chapter 1 - Selamat datang untuk membuat di WEBNOVEL

Di akhir tahun Maret, 2014 yaitu cuaca terlihat sangat tidak begitu bersahabat dan hujan mendung di upuk timur Kota Jakarta Timur, yaitu daerah yang memiliki daerah yang indah nan cantik dan daerah inipun dipenuhi dengan pohon serta tumbuhan yang besar, hingga kawasan kota - kota besar dan banyak gedung bisnis yang begitu tinggi serta juga gedung pencakar langit

Keadaan lingkungan serta kebersihan yang begitu bersahabat dan keindahan kota Jakarta Timur sebuah tempat wisata yang begitu menakjubkan serta memanjakan mata kita semua, penduduk yang sangat ramah juga merupakan cerminan dari leluhur kami terdahulu budayanya pun bagus serta mengikuti dari kemajuan era teknologi zaman sekarang

Tanpa begitu sadar, saya memperhatikan dari upuk yang paling timur sehingga kepala saya berputar, bagaikan jarum jam, serta juga berhenti di upuk timur pula bagaikan sebuah bejana saya merasa sangat tepat berada ditengah-tengahnya.

Dalam pikiran saya pribadi dunia ini sudah tentu ada yang menciptakannya? lalu siapakah yang menciptakannya? Tentu pasti Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah menciptakan alam ini dengan bentuk yang di kehendakinya saya pribadi menatap ke langit dan menengadah ke bumi

Betapa besar ciptaan serta nikmat Tuhan yang telah diberikan ini, lalu apakah saya pribadi akan terus berpikir tanpa harus mensyukuri nikmat-nikmat yang telah di turunkan Tuhan pada saya? suatu saat kita akan kembali kepada Rab yang menciptakan kita dahulu di dunia kadangkala kita hidup dengan penuh kesengsaraan akan tetapi, apakah di akherat nantinya kita juga menginginkan kesengsaraan itu.

Dan says berkata "ah, jenuh rasanya otak saya memikirkan hal-hal yang tidak pasti, atau memang akan terjadi pada suatu saat nanti pada diri kita semua?"

Saya seakan - akan tersadar dari lamunan jauh kedepan, yang sangat nampak begitu jauh saat angin spoi spoi bus pun perlahan mengusap seluruh tubuh saya, dan melambai-lambai sambil memainkan rambut saya.

Hal demikian, sering saya lakukan sendiri duduk manis di taman bunga di depan rumah yang sangat sederhana taman bunga yang indah dan asri sering juga saya jadikan teman setia hingga teman ngobrol diwaktu senja dan saat pikiran lagi stres

Saya akan meninggalkan taman bunga tersebut disaat malam perlahan mulai turun menggeser senja dan waktu tidak mampu lagi bernegosiasi dengan jarum jam yang terus berpacu disertai dengan melodi jangkrik di taman bunga itu.

Suara Adzan subuh pun mendengar menggiang di telinga saya, seorang hamba Tuhan telah menyerukan kepada umat manusia, dari suara tua peninggalan nenek moyang kami. Usianya mungkin saja kini mencapai ratusan tahun, tiangnya pun mulai rapuh di makan rayap, serta dindingnya pun kini mulai keropos di makan zaman.

Suara adzan itu kian menggema setiap hari, di lantunkan seorang kakek tua di kampung saya yang kami sebut dengan sesepuh, mengingatkan halnya akan jadwal pada sholat yang telah di tentukan oleh Tuhan kepada kita perlahan saya menggerakan tubuh, dan menyingkap sarung tebal yang mulai robek di sana sini, serta corak warnanya tak lagi berwarna.

Maklum hihihi selimut ini hadiah dari ulang tahun saya yang ke sembilan belas tahun, pemberian dari Pak Lik saya sendiri dan tidak saya pedulikan dinginnya suasana udara, perlahan merangkak di temani cahaya remang-remang lampu minyak tanah dan menuju sumur untuk berwudhu.

Setelah selesai sholat tak lupa kedua tangan saya menengadah berdoa kepada tuhan meminta rezeki, dan perlindungan berharap serta hari esok lebih baik dari hari sebelumnya ini.

"Tiada tempat kita berdoa kecuali kepada Tuhan!" itulah kata ayah kepada saya, saat kami berdua selesai sholat Maghrib, waktu itu ayah bagi saya adalah sosok seorang yang rajin beribadah, dia serta juga selalu membangunkan saya di waktu pagi hanya sekedar untuk sholat bersama -sama, tapi kini kadangkala saya sangat merindukan pada perkataan lembutnya.

Teringat membangunkan saya dari tempat tidur nyenyak, setelah seharian bermain bersama lumpur dan juga berteman akrab dengan terik panasnya matahari langkah kaki saya dipercepat ketika melihat jam di tangan saya menunjukkan pukul 07:40 pagi hari.

"Wah, hampir terlambat ni" saya berkata dalam hati ini. "Tunggu ayah" kata saya sambil melihat satpam penjaga  sekolahan, yang akan mengunci pintu gerbang sekolah. 

Saya melihat di sekitar halaman sekolah begitu nampak sepi, tak ada lagi satu murid atau sisa pun berkeliaran di area sekolah, setelah mengetuk pintu saya mengucapkan salam.

Terlihat Bu Eva, guru bahasa Inggris yang mengajar pada pagi waktu itu, dengan  sedikit mata melotot tajam ke arah saya, saya pun hanya bisa menunduk dan berkata maaf.

"Bagas Prasetyo! kenapa terlambat terus?" tanya ibu guru itu, dengan yang nadanya sangat begitu tinggi, mulut saya pun kaku, tidak bisa menjawab ataupun melawan haruskah saya membuat alasan lagi dengan berbohong? bukankah berbohong itu di larang dalam agama manapun ya? Dan guru bahasa Inggris tadi mempersilahkan saya untuk duduk setelah menghukum push up untuk beberapa kali. 

"Anak-anak hari ini kita belajar tentang Grammar English!" Bu Eva menjelaskan usai meng-absen seluruh jumlah siswa di dalam kelas tersebut.

"Ada yang mengerti! apa itu Grammar English?" tanya Bu Eva, tapi tidak satu siswapun yang mengangkat tangan. "Grammar English adalah pengucapan atau pelafalan arti kata dalam berbahasa Inggris".

Siapapun kita harus mengerti apa itu Grammar English untuk kita berkomunikasi kepada orang asing serta setidaknya until bisa menguasai 1 bahasa asing apa ada yang sudah menegerti teman-teman," jelas perkataan Bu Eva kepada siswa - siswanya.

Loncengpun berbunyi "tee toot tee toot" semua siswa yang ada di sekolah berlarian dan berhamburan menuju kantin yang ada di depan sekolah saya.

Saya hanya duduk mania di dalam kelas sambil membaca artikel pelajaran yang di ajarkan tadi Bu Eva, sesampai di rumah setelah makan serta juga tidak lupa menyuci piring, saya pun beristirahat sambil mendengarkan musik serta membaca buku, sebelum saya menbantu ayah untuk menulis artikel blog, menulis artikel blog adalah kegiatan rutin setiap hari yang saya lakukan dan membantu ayah bekerja untuk biaya kehidupan sehari-hari dan biaya angsuran sekolah saya.

Ayah punya komitmen yang kuat bahwa hidup adalah terus bekerja tanpa bekerja saya tidak akan bisa bersekolah sampai hari ini saya pun harus pandai-pandai mengatur waktu dan belajar.

Bekerja serta juga sekolah dan mengulang pelajaran hari itu adalah prioritas saya sendiri lambat tahun dan waktu yang terus berlalu, tidak terasa sudah enam tahun saya bersekolah, disebuah sekolah di tempat saya daerah Kramat Jati yaitu bernama SMK Budhi Warman 1 yang  berjaraknya sekitar satu kilometer lebih dari rumah, tepatnya berada di pusat keramaian dan tempat daerah pasar  dimana orang-orang menjajakan barang belanjaan, dan tempat masyarakat membeli semua kebutuhan primer hingga kebutuhan sekunder.

Setelah pulang dari sekolah ini saya terus melanjutkan menulis artikel blog dan bermain game online yang saat itu sedang famous dan terkenalnya di kalangan anak muda dengan nama game Mobile Legends dan PUBG, memang semenjak di sekolah ini saya tergolong siswa yang sedikit malas mengerjakan tugas setiap akhir semester dan saya selalu mendapatkan nilai matematika 4,5 selain itu saya juga sangat senang mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler dan aktif sebagai anggota Teknik Komputer dan berlatih Badminton di setiap hari sabtu serta hari minggu di sekolah saya ini.

Setamat dari sekolah SMPN ini, saya pun kebingungan hingga ketidakpastian menghantui perasaan saya diantara kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat serta juga membuat saya bingung entah harus berbuat apa sementara itu, saya hanya berasal dari kalangan keluarga yang biasa - biasa saja.

Makan saja pun sudah sangat bersyukur, apalagi ditambah dengan bisa bersekolah dikarenakan hanya seorang ayah lah yang menjadi tumpuan pondasi bagi kehidupan saya, tapi dengan tekat hingga semangat serta dukungan moral dari ayah akhirnya saya melanjutkan menulis artikel blog serta juga bermain game online.

Dan akhirnya saya melanjutkan Sekolah Menengah Kejuruan di daerah sama seperti di SMPN saya yang dulu itu dan sekolah Menengah Kejuruan itu bernama sekolah SMK Budhi Warman 1 Jakarta.