Chereads / LEGEND OF BEGINNING / Chapter 10 - sebelum perang

Chapter 10 - sebelum perang

Carlos yang melihat situasi dari atas bersama temannya, turun melanjutkan ke kelas nya, di saat sampai kelas, Carlos duduk di kursi belakang,.ia memikirkan dengan situasi saat ini,dimana perpecahan antaran STM Jakarta telah memusuhi STM jaya baya, Carlos yang memegangi kepalanya , menempelkan kepala di atas meja untuk melanjutkan tidur nya di kelas, para teman temannya yang melihat Carlos seperti mempunyai banyak masalah hanya bisa melihat , jika dia menggangu ketenangan Carlos akan di bunuh begitu saja,

Waktu pelajaran berbunyi

Kriiiiiiing, masuk jam pelajaran

Semua murid yang ada di kelas berisik dengan satu sama lain, di saat semua bercanda guru pun masuk dengan membawa satu buku miliknya, guru tersebut duduk di kursi dan memberi tugas ke pada murid nya

"Baik semua buka  biologi halaman 11!" Ucap guru

Semua siswa  membuka halaman buku yang di berikan kepada gurunya

"Rangkum dari halaman 11 sampe 15!, kalo udah kumpulkan!" Ucap gurunya

Carlos yang hanya terenung dengan masalah nya, Carlos membuka buku nya dengan sangat lemas putus asa, semua teman di kelas nya ,tidak terbiasa melihat Carlos mau belajar dan membuka buku yang di berikan guru nya , Diki menanyakan kepada temannya

"Eh, liat Carlos! Gak biasanya dia buka buku?" Ucap dikit

Menengok kebelakang," lah iya iya, tapi kok mukanya kusut banget dah?" Ucap salah satu temannya

"Nah itu, kalo kita nanya tuh bocah bakal marah" ucap diki

"Udah gek ,gausah ganggu! dia Mungkin lagi butuh ketenangan" ucap temannya

Diki dan temannya melanjutkan tugas yang di berikan gurunya

Dua jam lamanya di jam 11 tepat, pelajaran telah habis dan dilanjutkan pelajaran  bahasa

Semua murid mengumpulkan buku tulis nya terutama Carlos yang sudah menyelesaikan tugas nya

"2 orang cowo, bawa buku tulis ke ruang saya!" Ucap guru nya

"Baik pak" ucap satu siswa

Guru dan dua murid melanjutkan ke ruang guru.

Carlos yang terus menempelkan jidat nya di kedua tangannya, yang membuat temannya kebingungan dan khawatir dengan Carlos, 15 menit lama nya  guru pelajaran selanjutnya datang , dan waktu pelajaran di mulai.

Disisi lain Fortes Ucok dan Juki, menemui ibunya Dika yang sedang berlarian di rumah sakit, ibu Dika yang hanya bisa menangis melihat anaknya di ruang UGD dengan keadaan kritis, dia hanya pasrah berduduk simpu menangis melihat anaknya

Juki dan Ucok yang melihat ibu Dika menangis, Juki menyuruh Ucok untuk menghampiri ibu nya, Ucok membangunkan ibu Dika, ibu Dika yang terbawa emosi nya memarahi Ucok. Dan menampar Ucok dengan keras

Plakk

Fortes yang hanya bisa duduk melihat Ucok di tampar oleh ibu Dika, sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya, di sisi lain ibu Dika langsung duduk di kursi dekatnya dan mengusir ketiga temen dika dari ruangan rumah sakit

Berteriak"Pergi kalian semua!" Ucap ibu dika

Fortes Ucok dan Juki, hanya bisa mengikuti apa yang dikatakan oleh ibu Dika, di saat di luar rumah sakit Fortes dengan emosi nya mengambil motornya dengan keadaan emosi, Juki dan Ucok yang melihat Fortes seperti balas dendam mengikuti nya menggunakan taksi yang ada di di sekitar rumah sakit

Menanyakan ke Ucok," lo tau dia kemana?" Ucap Juki

Memikirkan menundukkan kepalanya," eh waduh bahaya nih, dia bakal ke saung tempat Carlos" ucap ucok

Juki langsung mencari taksi dan menyuruh nya untuk ke sekolah STM jaya baya

Jarak antara rumah sakit dengan SMK jaya baya yang membuat perjalanan 2 jam lamanya

Di saat jam istirahat kedua, Carlos dan temannya berada di saungnya, temannya yang berbincang satu sama lain, disisi lain Carlos merindukan kepalanya di atas  lulut kaki nya

Dari jarak kejauan temannya mendengar suara motor  Fortes,

"Woy woy, ada motor suara Fortes!" Ucap  salah teman Carlos

Diki yang mendengar perkataan temannya dengan kagetnya langsung memberi tau ke Carlos

"Huh serius? Woy Carlos  bangun ada Fortes!" Ucap diki

"Bukannya dia di rumah sakit?" Ucap Carlos

"Gak tau, tapi ada suara motornya" ucap diki

Carlos yang mengingat kejadian memukul Dika hingga kritis, ia menyuruh temannya untuk melepas fortes tidak boleh menahannya

Di saat sudah sampe di depan saung, Fortes langsung turun dari motornya dengan tangan kepal yang kuat menghampiri Carlos, Fortes langsung melayangkan kedua tangannya, yang membuat Carlos tidak berdaya tanpa perlawanan

Buggh!

Buggh!

Buggh!

Carlos terbaring lemas dan pasrah, Diki yang melihat Carlos terbaring, menahan Fortes dengan kedua tangannya, Fortes yang masih terbawa emosi nya, menyikut Diki hingga robek di pelipis matanya, Fortes mengangkat Carlos lalu melemparkannya begitu jauh, dan memarahi Carlos dengan suara lantang kerasnya

"Gara gara Lo, ibu nya dika menangis, pemimpin apaaan Lo?,  mana janji Lo ke gua?, kalo Lo bisa melindungi yang lemah! Bangsat!" Ucap fortes

Fortes pergi begitu saja meninggalkannya, di saat Fortes telah jauh dari Carlos, Carlos langsung terbangun dengan keadaan sempoyongan, Diki membantu merangkul di pundak Carlos dan membantunya duduk di saung.

Ucok dan Juki datang di depan gerbang sekolah, dia yang kebingungan melihat Carlos yang sudah bonyok terpukul

"Si bos kenapa?" Ucap ucok

"Fortes menghantam bos, dengan keadaan marah dan kesal" ucap diki

Di saat jam istirahat telah habis, Diki Carlos dan temannya kembali ke kelas, dengan merangkul Carlos yang keadaan lemas.

Juki yang kebingungan, langsung duduk di saung memejamkan matanya dengan pasrah dan bingung.

"Jaya baya sudah di ambang ke hancuran, seperti Carlos tidak akan ikut perang untuk besok" ucap Juki

" Besok, perang akan mulai, dengan keadaan seperti ini,tanpa ada nya Fortes dan Carlos"

Di saat Juki dan Ucok kebingungan, Juki dengan jiwa pemimpin,. memutuskan untuk mengatur para murid untuk akan terjadinya pertempuran

"Walaupun tidak adanya Carlos, pertempuran tetap berjalan, dan gue yang akan memimpinya"

Ucok yang mendengar perkataan Juki, terseyum dan kembali semangat yang ia miliki, juki dan Ucok melanjutkan pulang kerumah masing masing, Juki langsung mengambil motor yang berada di parkiran sekolah, dan membonceng Ucok untuk pulang bersama

Disisi lain Fortes yang berada di dermaga, melihat kapal dengan keadaan angin yang begitu kencang, Fortes telah memutuskan untuk mengikuti pertempuran besok.

Fortes langsung meninggalkan dermaga dan kembali ke rumah.

Besok akan terjadi nya perang Saudara dimana semua para petinggi STM jaya baya merenung dan memikirkan caranya untuk menang.

---------------------------------------------------------

Terimakasih atas waktu yang kalian miliki untuk membaca cerita ini, maaf jika ada kesalahan kata , selagi maafkan saya, jangan lupa tinggalkan vote dan komentar yan berada di kiri bawah🙏