"Maaf karena datang terlambat." Rama menyesal dengan semua yang terjadi, tetapi dia juga tak bisa datang dengan perasaan yang tak baik. Dia tak mau terlihat kacau di depan sang kekasih. Pada akhirnya, dia tak mau membebani dan membuat Nata menaruh banyak khawatir padanya nanti. Rama benar-benar harus menenangkan dirinya sendiri sekarang. Dia butuh waktu untuk berdiam diri dan menyelami keadaan. Rama harus mampir ke rumah sakit dan berbicara dengan dokter yang menangani papanya kemarin. Bukannya tak percaya, Rama hanya ingin mendengar semuanya secara langsung. Tau sejauh mana perkembangan penyakit yang diderita oleh sang papa.
Nata tersenyum ringan. Menepuk punggung tangan sang kekasih. Rama berbisik, maka dia juga akan melakukannya. "Tentu, pasti masalahnya cukup penting bukan? Hingga buat kamu terlambat satu jam lebih dari janji awal."
Rama menganggukkan kepalanya ringan. Tersenyum tipis.