Senin, hari latihan ujian kelulusan.
Riuh ramai dirasa selepas Nata memutuskan untuk keluar dari ruang ujian. Semuanya diselesaikan dengan baik. Mungkin, itulah harapannya. Meksipun dia tahu bahwa hasil yang ia dapat tak akan lebih dari kata sempurna. Nata mengobarkan banyak hal selama tiga hari terakhir. Ia mengurangi waktunya bersama Rama, bukannya benar-benar hilang, hanya saja mereka tak bersua satu sama lain. Rama juga menghilang satu hari yang lalu. Sejak pagi hingga malam, pesannya tak dibalas oleh si jangkung. Ponselnya mati, mungkin ada sesuatu yang sedang ia lakukan sekarang. Nata tak ini banyak mengira-ngira, kiranya gadis itu hanya ingin menanggapi semuanya dengan kepala yang dingin, hatinya harus jernih untuk bisa selalu berprasangka baik pada Rama.
Remaja itu memang suka menghilang. Ini bukan kali pertama dia tak ada kabar begini. Bukannya tak peduli, Nata hanya ingin sabar menunggu Rama datang dengan sendirinya.