"Nata!" Rama menarik pergelangan tangan gadis yang baru saja ingin meninggalkan bangunan kafe. Ia tak bisa membiarkan kekasih hatinya pergi begitu saja dalam keadaan marah bahkan saat ia belum sempat melahap makanannya.
"Dengerin gue dulu," ucapnya. Nata memandang Rama penuh kekesalan. Matanya tak bisa bohong, bukan hanya amarah, ia juga kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Rama sebelumnya.
"Kamu mirip anak kecil sekarang." Nata melepaskan genggaman tangan Rama sekarang. Ia mendengus kesal. Berdecak sembari terus menempatkan sorot matanya untuk Rama. "Kenapa melakukan semua itu? Kalian masih sama-sama menyimpan dendam karena Angel? Kamu belum mengikhlaskan semuanya tentang Angel? Kamu masih merasa kamu adalah korban?" Nata menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan yang terlontar keluar begitu saja dari dalam mulutnya. Ia kesal, tentu saja. Hatinya diubah begitu saja. Suasana baik hilang dengan canggung dan aneh terasa menyelimuti mereka tadi.