Kafe yang mereka tuju sudah ada di depan mata. Rama menuntun sang kekasih berjalan dengan begitu manis. Menyusuri padatnya jalanan kota.
Rama mendorong pintu yang ada di depannya. Mempersilakan Nata masuk ke dalam sana. Suasana kafe, tongkrongan anak muda yang khas, itulah kesan pertama kali yang ditangkap oleh Rama dan Nata. Suasananya sedikit ramai, mengingat ini adalah akhir pekan. Keduanya sama-sama sama masuk. Mencari tempat duduk, berharap dapat tempat yang paling nyaman. Naasnya, pandangan mata Nata terhenti pada satu titik. Dimana Alby datang bersama Shanza.
Tak perlu meras aneh, sebab ini adalah lingkungan untuk orang umum. Semuanya bisa datang dan semuanya bisa pergi. Tak ada yang boleh berhak untuk menghalangi.