"Beneran gak mau nginep?" Rama tersenyum manis. Melirik genggaman tangan Nata yang semakin kuat meremas sela jari jemarinya. Di depan sana adalah halte bus. Mungkin Nata masih bisa mendapatkan bus yang terakhir, sebelum malam benar datang. Rama menawarkan gadis itu untuk pulang bersamanya, tetapi Nata menolak. Katanya ia ingin menikmati waktunya sendiri malam ini. Menjelajah kota secara tidak langsung. Bus kota akan membawanya pergi dari satu jalan ke jalan yang lain. Tak peduli akan lama atau tidak, tak perduli selepas itu Nata akan kembali berjalan lagi atau tidak, ia hanya ingin memuaskan diri untuk melihat malam Kota Jakarta. Bukan hal yang aneh.
"Kalau aku menginap, bukankah itu berbahaya?" sahut Nata. Ia terkekeh dengan ringan. Sedangkan Rama meliriknya sembari menganggukkan kepalanya.
"Sangat berbahaya."