"Aku sebenarnya tak terlalu yakin. Tapi dari tadi… aku seperti melihat seorang anak perempuan dalam bayanganku selama di sini. Dari awal kita masuk gerbang, koridor, lapangan basket, hingga jendela kelas… aku merasa seperti aku tengah memperhatikan orang yang sama. Menurut kamu orang itu siapa ya? Apa mungkin… dia cinta pertamaku?"
Tentu saja Luna jadi kaget saat mendengar ucapan dari Rafael itu. Dia sampai berhenti makan, lalu memandangnya dengan serius.
"A-Apa? Kamu mulai… melihat kehadiran seorang perempuan dalam ingatan kamu?"
"Hm… sebenarnya tentu saja aku tak terlalu yakin. Ini mungkin saja hanyalah ilusi yang kubuat sendiri saja—"