Walaupun sedikit heran, namun Luna dengan cepat melaksanakan perintah dari Rafael. Dia segera keluar kamar dan segera ke dapur. Seperti kemarin memilih buahan yang paling segar di kulkas untuk dia hidangkan ke dalam sebuah mangkuk khusus. Setelah itu dia melengkapinya dengan segelas susu dan dua tangkai dari lollipop mangga favorit mereka berdua.
Lantas setelah semuanya siap, Luna segera berjalan menuju kamar tidur sang tuan muda. Seperti etika yang telah diterapkan di rumah itu, dia mengetuk pintu sebanyak dua kali sebelum membukanya.
Pada awalnya dia pikir keadaannya akan sama dengan kemarin. Luna berpikir dia bisa menyelinap ke kamar itu untuk meletakkan segala hidangan ini, lalu pergi sebelum Rafael kembali dari kamar. Namun ternyata keadaannya sangat berbeda kali ini.
"T-Tuan Muda, Anda di sini? S-Saya pikir di ruang kerja Anda?" tanya Luna sedikit membeku di belakang pintu. Memandang ke arah pemilik kamar yang bersantai di salah satu sofa di kamarnya yang mewah dan besar.