BUGH!
Sean menatap orang yang baru saja ia pukul, lelaki itu terbatuk-batuk saat dirinya berhasil meninju rahangnya. Habis sudah kesabaran Sean menghadapi sikap Bayu yang menunjukkan bahwa dia tidak suka dengan keberadaannya.
Kalau pun dia memang membenci dirinya, seharusnya dia bisa bersikap lebih dewasa lagi jika menghadap orang yang dibencinya. Bukan mencari masalah seperti ini. Sean tak memedulikan pekikan orang di sekitarnya yang terkejut saat melihat keributan yang diciptakan oleh Bayu.
Ya, tentu saja ini semua gara-gara Bayu. Jika saja laki-laki itu tak mengulurkan kakinya sehingga membuatnya jatuh, mungkin kejadiannya tak akan seperti ini.
"Kenapa diam?! Kamu tidak berani melawan?! Ayo, lawan!" tantang Sean dengan tersenyum remeh. Ia memang tak akan segan-segan jika ada seseorang yang semula ia diamkan namun lama-kelamaan melunjak.
Sean sangat tidak suka dengan orang yang seperti itu.
