Sean menyeka keringat yang mengalir di pelipisnya, hari ini benar-benar hari yang paling melelahkan. Sean tak menyangka tadi di siang harinya semakin banyak orang yang datang untuk makan pecel lele Bu Fatin, dan ternyata setelah kemarin malam berjualan ada yang membuat pecel lele Bu Fatin ini semakin terkenal.
Dari mulut ke mulut mengatakan bahwa pecel lele Bu Fatin ini memiliki ciri khasnya sendiri yang dapat membedakan dari pecel lele lainnya. Sean akui memang seperti itu, karena ia juga sudah beberapa kali mencoba dan memang ketagihan dengan rasanya itu.
Saat ini Sean waktunya pulang, jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Entah ia memiliki waktu untuk membicarakan perihal pekerjaannya kepada sang ayah atau tidak, karena ia sangat yakin kalau saat ini ayahnya sudah kembali ke laut untuk mencari ikan.
"Sean, Bayu, jangan lupa ini bawa ya untuk kalian di rumah!"
