Saat ini ketiga orang dengan berbeda jenis kelamin itu tengah berjalan menyusuri lorong istana, tujuannya adalah untuk ke kamar seorang gadis yang menjadi pemilik cincin yang ada di dalam kotak cincin ajaib itu.
Siapa lagi jika bukan Quinza, gadis itu berjalan di depan untuk mengarahkan jalannya kepada sang ratu dan juga tuan mudanya. Padahal sebelumnya Quinza sudah menawarkan mereka untuk berjalan lebih dulu saja, biar ia yang mengarahkannya dari belakang karena dengan posisi terbalik seperti ini membuat Quinza menjadi tak enak apalagi jika orang-orang menatapnya.
"Ini kamarku, Ratu."
Quinza menunjuk salah satu pintu yang ada di antara deretan pintu, hampir semua pintunya sama tetapi tentu saja Quinza dapat mengenali kamarnya. Perlahan Quinza memutar kenop pintunya hingga pintu itu terbuka.