Sean terbangun lebih awal, laki-laki itu semalam tidur di kursi ruang tamunya dan membiarkan Emily tidur di kamarnya. Bagaimana pun juga di sini Emily itu sebagai tamu, jadi ia merasa tak enak jika harus membiarkan gadis itu tidur di kursi.
Laki-laki itu bangkit dari posisi berbaringnya, menatap ke arah jam dinding yang masih menunjukkan pukul lima pagi lalu tatapan Sean tertuju ke arah pintu rumah yang terbuka membuat udara pagi yang segar masuk ke dalam rumahnya.
Sean bangkit lalu berjalan menuju dapur, ia harus membersihkan rumahnya terlebih dahulu sebelum nanti dirinya berangkat kerja. Laki-laki itu mencuci piring bekas semalam yang digunakan untuk makan dirinya dan juga sang ayah, karena Emily memang tak makan.
