Akhirnya setelah lama menunggu, waktu ini tiba juga. Di mana Emily akan menjalankan misinya, keluar dari istana ini. Selepas berbincang kecil dengan sang ibu dan juga dirinya yang berpura-pura tidur karena terlalu hanyut pada usapan tangan di kepalanya, ya walaupun kenyataannya ia sendiri pun hampir tertidur tetapi ia langsung teringat akan misinya.
Dan kini selepas ibunya keluar dari kamarnya, Emily langsung bangkit dan segera meraih cincin yang tadi ia lemparkan ke bawah kasur. Gadis itu mengelus cincin itu saat sudah ditemukan, berharap cincin ajaib itu tak rusak lantaran dirinya melemparnya begitu saja.
"Semoga kamu masih berfungsi ya, tapi sepertinya kamu kuat."
Lalu Emily segera keluar dari kamarnya, hal itu membuat keempat prajurit yang berjaga di depan kamarnya langsung menoleh ke arahnya dengan kedua mata yang menatapnya curiga. Emily menghela napasnya kasar melihat itu.
"Aku ingin pergi ke kamar kedua orangtuaku," ungkapnya dengan malas.