Saat ini Sean telah sampai di depan rumahnya, ia memilih untuk duduk sejenak di kursi yang berada di teras rumahnya sembari mengatur napasnya dan berharap rasa lelahnya bisa berkurang walaupun hanya sedikit.
Beberapa menit kemudian, setelah merasa cukup Sean pun bangkit seraya menenteng kantong kresek putih di tangannya lalu masuk ke dalam rumahnya setelah mengucapkan salam.
Bersamaan dengan itu ayahnya keluar dari kamarnya dan langsung menghampirinya, Sean lebih dulu menaruh kantong kresek putih yang dibawanya tadi ke dapur lalu kembali ke ruang tamu dan mendudukkan dirinya di samping sang ayah.
"Yah, Sean sudah mendapatkan pekerjaan," beritahu Sean dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah tampannya.
Kedua mata Lesmana membulat terkejut. "Oh ya? Syukurlah kalau begitu, bekerja apa? Di mana?" cecar pria itu, sama senangnya dengan Sean.
Sean terkekeh pelan saat mendengar pertanyaan ayahnya yang beruntun. "Bekerja di pedagang pecel lele, Yah. Menjadi pelayan, di pusat kota."