Kini di perjalanan menuju villa Geladis berada, gadis itu tak henti-hentinya tersenyum melihat pemandangan di luar. Setelah tadi ada acara memohon-mohon pada sang mama akhirnya ia diizinkan untuk datang ke villa itu pun tentunya ditemani oleh supirnya.
"Senang ya?"
Geladis melirik sekilas pada orang yang di sampingnya sebelum akhirnya ia menganggukan kepalanya. Tentu saja orang di sampingnya itu adalah sang kakak, tadi pun ia diberikan syarat oleh sang mama jika ingin pergi ke villa harus ditemani oleh Zyan.
Tak ada pilihan lain selain memenuhi syarat dari mamanya itu. Tak apa jika ia harus pergi bersama kakaknya, lagi pula ia pasti akan merasa canggung jika di sana benar-benar hanya ada Sean saja.
"Kak, Geladis tidak mengganggu Kakak, kan?"
Zyan mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala adik satu-satunya itu. "Kamu ini tidak pernah mengganggu Kakak, lagian Kakak juga bosen terus-terusan di depan buku atau laptop."
