Seorang laki-laki yang tengah menikmati angin malam di pantai itu mencoba untuk menepis pikiran yang terus menghantuinya. Kedua matanya terpejam berharap ketika ia membuka kembali matanya, sudah tak lagi tebayang-bayang dengan kejadian siang tadi.
Namun, hasilnya nihil. Bahkan ketika kedua matanya terpejam pun ada sekelibat bayangan bagaimana Geladis berbincang dengan laki-laki itu. Sean menggeram kesal begitu menyadari kalau dirinya saat ini sedang cemburu, padahal ia merasa ia tidak menyukai Geladis. Dan perempuan yang ia cintai setelah ibunya itu adalah Emily.
Sean tak menyangka bahwa akan secepat ini dirinya berpaling ke lain hati. Padahal ia sendiri sudah bertekad bahwa dirinya hanya mencintai Emily, seberusaha apapun Geladis menarik perhatiannya ia tak akan pernah suka pada gadis itu.