Sean menghela napasnya kasar setelah menghempaskan tubuhnya ke atas kursi yang berada di rumahnya, suasana hatinya saat ini benar-benar sedang buruk. Ia sendiri tidak tahu mengapa bisa suasana hatinya buruk seperti ini setelah tahu kalau Geladis berangkat ke sekolah dengan teman laki-lakinya.
Tadi juga ketika ia akan pulang sempat berpapasan dengan Pak Fizi yang baru saja keluar dari mobilnya setelah pulang dari kantor. Entah mengapa saat melihat sosok pria itu, Sean menjadi kesal bukan main. Ia merasa kalau Pak Fizi tidak adil kepadanya.
Bisa-bisanya pria itu mengizinkan Geladis berangkat ke sekolah dengan laki-laki lain, tetapi dirinya sama sekali tak diizinkan untuk berdekatan dengan Geladis. Tidak tahu apa reaksi yang akan ditunjukkan oleh Pak Fizi ketika melihat dirinya pada saat itu makan siang bersama dengan Geladis.