"Sudah melihat pemandangannya?"
Sontak saja Geladis langsung berdiri tegak dan menoleh ke belakang, satu cengiran yang terpatri di bibirnya lolos begitu saja saat melihat sosok papanya yang sedang bersedekap dada sembari menaik turunkan kedua alisnya.
Geladis merapikan poni di dahinya kemudian melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Sudah pukul tujuh, bagaimana kalau kita berangkat sekarang saja, Pa?" gadis itu sudah membalikkan badannya menjadi menghadap pria di hadapannya.
Tanpa menyahuti ucapan Geladis, Fizi langsung melenggang pergi membuat gadis itu segera mengikutinya tak ingin papanya semakin marah. Sesampainya di meja makan, Geladis juga sudah tak menemukan lagi papanya dan saat melihat ke depan, ia melihat papa dan mamanya sedang berjalan menuju pintu utama.