Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Emily langsung melenggang pergi dari halaman belakang. Air matanya tak dapat dibendung lagi, langsung mengalir membasahi kedua pipinya. Merasa ada yang mengikutinya dari belakang, membuat Emily langsung menoleh ke belakang dan menatap orang di belakangnya dengan tajam.
"Jangan ikuti aku!"
"Tapi—"
"Aku tidak akan kabur dari istana!"
Setelah mengatakan itu Emily kembali melanjutkan langkahnya masih dengan air matanya yang mengalir semakin deras, entah mengapa tiba-tiba saja air matanya lolos begitu saja tanpa Emily minta. Dan Emily juga tidak tahu mengapa ia harus merasakan sesak di dadanya saat melihat Gabriel yang sedang berpelukan dengan perempuan lain.
Langkah Emily terhenti di sebuah taman yang di tengahnya terdapat air mancur, tempatnya tentu saja masih berada di area istana. Gadis itu melangkahkan kakinya mendekati kursi yang terbuat dari besi, ia mendudukkan dirinya di sana dengan kedua matanya yang sudah basah akibat air mata.