Mood Sean hari ini memang sedang tidak baik, tetapi laki-laki itu berusaha untuk terlihat baik-baik saja di depan orang lain. Namun, sepertinya tidak bisa untuk berhenti memikirkan apa yang ia lihat kemarin ketika di pantai. Bahkan kini laki-laki itu sedang bekerja pun pikirannya melayang ke mana-mana.
"Sean, kamu kenapa?" Darmi bertanya saat dirinya berada di halaman belakang dan melihat Sean yang sedang memegang sapu namun tatapannya kosong.
"Sean!" panggil Darmi ketika Sean tak kunjung menjawabnya, bahkan wanita itu pun sampai menepuk bahu Sean pelan.
Sontak saja Sean tersentak kaget seraya mengerjapkan kedua matanya lalu menatap majikannya dengan bingung. "I-Ibu panggil saya?"
Darmi mengangguk. "Iya, kamu kenapa melamun, Sean? Sakit? Kalau kamu memang sakit lebih baik istirahat saja di rumah."
Laki-laki itu tersenyum tipis. "Tidak apa-apa, Bu. Saya tidak sakit, terima kasih sebelumnya."
"Kalau kamu memang sakit, bilang saja ya? Nanti istirahat saja di rumah."