Sepulang dari rumah Darmi, Sean menjadi kepikiran pesan yang disampaikan oleh majikannya itu. Sean pun ingin rasanya menolak segala sikap perempuan itu secara terang-terangan, tetapi seolah terhalang oleh rasa bersalahnya.
Tetapi, dilihat-lihat juga mulai sekarang Geladis tidak pernah lagi mendekatinya dan itu artinya tidak membuat Sean susah sehingga harus memikirkan cara agar menolak segala sikap gadis itu. Dari awal Sean pun tahu kalau gadis itu bersikap acuh padanya itu karena kejadian pada saat di pantai itu.
Mau bagaimana pun juga, dan Emily sendiri yang menyuruhnya untuk bisa menerima Geladis pun menurut Sean sangat sulit. Karena perasaannya tidak bisa dipaksakan, hatinya sudah terkunci dan di dalamnya hanya ada sosok Emily seorang.
Sean menghentikan langkahnya begitu dirinya telah sampai di depan rumahnya, namun sosok wanita yang berdiri di depan pintu rumahnya membuat Sean menghela napasnya kasar dengan memutar bola matanya malas.
Wanita itu lagi.
