Sampai esok harinya, Emily masih berada di tempat ini, ditemani oleh Gabriel. Semalam, Emily sudah menyuruh laki-laki itu untuk pergi saja dan kembali ke istana, tetapi laki-laki itu kekeh ingin menemaninya di sini. Emily pun tak bisa berbuat banyak, karena ia masih tidak ingin kembali ke istana.
Emily perlahan membuka kedua matanya, ia mengangkat kepalanya yang terasa pening dan alas bantalnya juga yang terasa keras. Begitu Emily menoleh ke samping, kedua matanya membulat saat melihat sosok Gabriel yang berada di sampingnya. Jadi, semalam ia tertidur di bahu laki-laki itu?
Gadis itu tak hentinya menatap wajah Gabriel yang damai ketika tertidur seperti itu, hingga saat melihat kedua mata laki-laki itu mulai terbuka membuat Emily dengan cepat mengalihkan pandangannya.
"Eh? Sudah bangun?"