Emily menghela napasnya lega sembari menghempaskan tubuhnya ke atas kasurnya, gadis itu baru saja kembali ke kamarnya setelah ikut hadir di dalam ruang meeter. Setidaknya saat ini dirinya aman karena tidak ketahuan telah mengambil cincin itu.
Tadi di ruang meeter hanya ada beberapa imbauan saja dari ayahnya, siapapun yang melihat cincin itu maka wajib untuk memberikannya kembali pada ayahnya, dan soal prajurit yang mencari cincin itu ke setiap ruangan di istana ini tidak diketahui oleh semua orang, hanya dirinya, sang ibu dan juga kedua kakaknya saja.
Untungnya saja ia ikut terlibat sehingga bisa menyingkirkan cincin itu dari kamarnya, ah tidak tahu bagaimana dirinya nanti jika tidak mengetahui hal ini. Mungkin ia saat ini sudah dimarahi habis-habisan oleh ayahnya dan mendapatkan caci makian dari orang-orang.