Kedua bola mata Emily yang membulat tak berselang lama ia menghela napasnya lega, ternyata tidak ada siapa-siapa di dalam kamarnya. Matanya beralih menatap ke bawah kasurnya, ternyata kotak berisi cincin itu masih ada di sana. Utuh, sama seperti yang tadi ia simpan secara asal.
Emily lebih dulu menutup pintu kamarnya rapat lalu berjalan cepat menghampiri kotak itu, meraihnya dan memutar-mutar badannya mencari tempat yang cocok untuk ia jadikan tempat persembunyian kotak berisi cincin ini.
Gadis itu menghela napasnya kasar saat tak kunjung mendapatkan tempat yang pas, Emily terduduk di atas kasurnya sembari memikirkan cara untuk menyembunyikan kotak ini atau lebih baik tidak ada di dalam kamarnya dulu.
Beberapa menit kemudian Emily keluar dari kamarnya dengan membawa kotak itu, begitu berjalan menyusuri lorong istana Emily mencoba untuk menyembunyikan kotak di tangannya agar tak ada orang yang melihatnya dengan curiga.
"Emily!"
