Sore hari sekitar pukul tiga, Sean kembali ke rumahnya lagi setelah satu minggu lamanya ia tak pulang ke rumah dan bertemu dengan ayahnya. Dan kini di tangannya pun tidak kosong, ia menenteng tas kain yang berisi makanan untuknya dan juga sang ayah dari majikannya.
Katanya tadi di jalan Darmi membeli makanan dan sekalian membelikan untuk dirinya dibawa pulang. Sean sangat bersyukur karena Darmi tidak segalak Fizi, Sean tak bisa membayangkan jika keduanya sama-sama galak, mungkin Sean dari dulu sudah memilih untuk tidak bekerja di sana.
Tanpa harus membuka pintu rumahnya Sean masuk, lantaran pintu rumahnya itu sudah terbuka lebar. Begitu memasuki rumah, Sean melihat ayahnya dan juga Emily yang sedang berbincang dengan layar televisi tabung yang menyala.
"Tuh, Sean pulang juga akhirnya," kata Lesmana sembari menunjuk Sean yang berdiri di dekat pintu.
