Esok harinya Sean yang baru tiba di kediaman Darmi langsung disambut oleh Geladis yang sedang duduk di kursi teras rumah itu, gadis itu masih mengenakan piyama tidurnya. Tanpa menghiraukan keberadaan gadis itu yang kini sudah menatapnya, Sean langsung berjalan memasuki rumah tentunya setelah mengetuk pintu rumah itu terlebih dahulu.
Baru saja melewati ruang makan, langkah Sean harus terhenti karena Darmi memanggilnya. Laki-laki itu tersenyum ramah dan menatap Darmi penuh tanya. "Kebetulan kamu sudah datang, saya boleh minta tolong?"
Entah mengapa tiba-tiba saja perasaan Sean menjadi tak enak. Ditambah suasananya menjadi panas seketika padahal di luar hari ini sedang mendung, ia melirik ke samping kanannya dan mendapati Fizi yang sudah duduk di kursi sembari menatap ke arahnya dengan tajam.
"M-minta tolong apa, Bu?"