Geladis menatap Fizi dengan sengit. Setelah mengutarakan semua kekesalannya selama ini pada sang papa, Geladis langsung melenggang pergi dari sana meninggalkan Fizi yang diam seribu bahasa. Bukannya maksud Geladis untuk tak menuruti semua peraturan papanya, hanya saja saat ini ia benar-benar sudah lelah dijadikan boneka oleh papanya.
Dirinya sudah menginjak kursi SMA dan menurut Geladis saat ini adalah hidupnya, maka dari itu hanya dirinya yang berhak mengatur jalan kehidupannya tanpa adanya campur tangan orang lain termasuk papa dan juga mamanya sekali pun.
Geladis membuka pintu kamarnya kemudian masuk ke dalam kamarnya yang bernuansa biru muda dan juga merah muda, khas sekali menggambarkan kamar seorang perempuan. Kamar Geladis cukup luas dengan kasur king size, tepat di sebelah kiri kasur terdapat jendela yang menampilkan balkon kamarnya, di sudut kamar terdapat lemari baju yang di atasnya tersimpan beberapa boneka milik gadis itu.