Keesokan harinya Emily terbangun dari tidurnya, ia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya sebelum akhirnya tersadar bahwa pintu kamarnya sudah terbuka. Dahinya menyernit heran, padahal seingatnya ia tak membukakan pintu sejak kemarin lusa.
Tatapannya beralih pada gagang pintunya yang kini terlepas dan tergeletak di bawah, apa yang terjadi tadi malam? Saking nyenyaknya ia tertidur, sampai tidak mengetahui dengan keadaan sekitarnya.
Emily pun bangun dan duduk di atas kasurnya, bersandar pada tembok. Tak lama kemudian terdengar suara grasak-grusuk dari luar kamarnya, ia menatap ambang pintu dan bertepatan dengan ibunya yang datang.
Wanita itu menatap Emily dengan khawatir, ia menghempaskan dirinya duduk di samping Emily kemudian memeluknya dari samping. Tangannya pun terulur untuk mengelus rambut panjang Emily.
