Sean membuka matanya bersamaan dengan tubuhnya yang berubah menjadi duduk, pandangannya menatap ke sekeliling kamarnya. Saat ini Sean seperti orang yang sedang linglung, pasalnya beberapa detik yang lalu Sean terbangun dari tidurnya karena merasa mimpinya terasa aneh.
Tangannya terulur ke atas nakas untuk mengambil segelas air putih di sana dan meneguknya hingga tandas, membuat tenggorokannya tidak lagi kering. Sean bergerak mundur dan menyandarkan punggungnya ke sandaran kasur yang terbuat dari kayu itu.
Ingatannya kembali berputar pada mimpinya tadi, Sean bertemu dengan seorang perempuan yang tak ia kenali lantaran wajahnya tak terlihat namun dari sosoknya Sean seperti telah mengenalnya. Dan lagi, Sean bertemu dengan perempuan itu bukan berada di tempat yang sering ia kunjungi. Tempatnya benar-benar terasa asing di matanya, Sean sama sekali tidak mengetahui tempatnya itu.
