Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Hayang Kawin

🇮🇩DaoistOVZDbS
--
chs / week
--
NOT RATINGS
6.4k
Views
Synopsis
Kisah ini menceritakan dua orang yang saling mencintai, Kamil adalah seorang duda dua orang anak, sedangkan Titah yang belum menikah, karena masih menunggu laki-laki yang sangat dia cintai yaitu Kamil.  Hingga akhirnya mereka di pertemukan, ternyata Kamil dan Titah adalah teman sejak kecil, tanpa keduanya ketahui kalau ternyata mereka saling menunggu dan sudah saling sayang dari mereka kecil.  Lalu cinta mereka berdua bersemi kembali dan mereka pun menikah, tak selang lama menikah Kamil dan Titah di karunia dua orang anak (kembar).
VIEW MORE

Chapter 1 - 01

Jakarta 

Di rumah Kamil, 

Di meja makan.. 

"Om Fitroh" 

"Muhun kunaon dit ?" 

(Iya kenapa dit ?), tanya Fitroh. 

"Eta om Kamil, karunya" 

(Itu om Kamil, kasihan), jawab Raditya. 

"Karunya kunaon dit ?" 

(Kasihan kenapa dit ?), tanya Fitroh lagi. 

"Eta kuraweud teras, karunya nyaho ningal na" 

(Itu cemberut terus, kasihan tau melihatnya), jawab Raditya lagi. 

"Teras om Fitroh kudu kumaha dit ?" 

(Terus om Fitroh harus bagaimana dit ?), tanya Fitroh lagi. 

"Nya carikan atuh om"

(Ya carikan dong om), jawab Raditya lagi. 

"Pilari naon dit ?" 

(Cari apa dit ?), tanya Fitroh lagi. 

"Pamajikan deui kanggo om Kamil, om Fitroh.." 

(Istri lagi untuk om Kamil, om Fitroh..), jawab Raditya lagi. 

"Pamajikan kanggo Kamil, emm anjeun leres dit, saprak om Kamil papisah kalawan tilas pamajikan na sok kuraweud sepertos eta sarta om Fitroh  oge watir sami Zahwa sarta oge Rasya" 

(Istri untuk Kamil, emm kamu benar juga dit, semenjak om Kamil cerai dengan mantan istrinya selalu cemberut seperti itu dan om Fitroh juga kasihan sama Zahwa dan juga Rasya), kata Fitroh. 

"Karunya kunaon om, karunya teu aya nu mengurus maranehna nya ?" 

(Kasihan kenapa om, kasihan tidak ada yang mengurus mereka ya ?), tanya Raditya. 

"Muhun, karunya Zahwa sarta Rasya teu aya nu mengurus utamana om Kamil, dit" 

(Iya, kasihan Zahwa dan Rasya tidak ada yang mengurus, terutama om Kamil, dit), jawab Fitroh. 

"Nya pilari atuh ayeuna om.." 

(Ya cari dong sekarang om..), kata Raditya. 

"Pilari di mana dit,saleresna anjeun sangki meser kerupuk di warung,enggal sarta gampil di tiasa na" 

(Cari dimana dit, memang kamu kira beli kerupuk di warung, cepat dan mudah di dapatnya), sambung Fitroh. 

"Iya ya om..", kata Raditya lagi. 

"Hadeh..", keluh Fitroh. 

"Kalian kok disini, tidak ikut sarapan, sarapan bareng yuk", kata Kamil. 

"Iya mil, nanti dulu", sambung Fitroh lagi. 

"Iya om nanti saja, om Kamil saja duluan, nanti saya dan om Fitroh menyusul untuk sarapan", sambung Raditya juga. 

"Oh gitu ya sudah deh..", kata Kamil lagi. 

"Emm..", seru Fitroh dan Raditya. 

London 

Di rumah pak Adam, 

Di meja makan.. 

"My daughter"

(Putriku) 

"Yes dad, what's wrong ?" 

(Ya ayah, ada apa ?), tanya Titah. 

"When will you return to Indonesia ?" 

(Kamu jadi pulang ke Indonesia kapan ?), tanya pak Adam juga. 

"Today dad, why ?" 

(Hari ini ayah, kenapa ?), tanya Titah lagi. 

"No, I'm just asking, what time is it ?" 

(Tidak, ayah hanya bertanya saja, jam berapa ?), tanya pak Adam lagi. 

"Oh, it's seven o'clock tonight dad" 

(Oh, nanti jam tujuh malam ayah), jawab Titah. 

"Oh..", seru pak Adam. 

"Yes dad, um dad" 

(Ya ayah, emm ayah), sambung Titah. 

"Yes my daughter, what's wrong ?" 

(Ya putriku, ada apa ?), tanya pak Adam lagi. 

"Where's mom, why don't you join us for breakfast ?" 

(Dimana ibu, mengapa tidak ikut sarapan bersama ?), tanya Titah lagi. 

"Breakfast is coming again, let's have breakfast, and my daughter" 

(Sarapan datang lagi, hayuk sarapan, dan Putriku), kata bu Rusmini. 

"Yes, mom" 

(Ya bu), seru Titah. 

"There it is, your mother, my daughter, serving breakfast for all of us" 

(Itu dia, ibumu, putriku, sedang menghidangkan sarapan untuk kita semua), jawab pak Adam. 

"Yes dad" 

(Ya ayah), seru Titah lagi. 

"This is a provision for you, don't forget to spend it and bring the drink back home, okay ?" 

(Ini bekal untuk mu, jangan lupa di habiskan dan tempat minumnya di bawa kembali ke rumah ya), kata bu Rusmini yang memberikan bekal untuk Titah. 

"Okay ma'am, thank you for bringing lunch for today's campus" 

(Oke bu, terimakasih sudah dibawakan bekal untuk makan siang di kampus hari ini), sambung Titah lagi. 

"Yes my dear daughter" 

(Ya putriku sayang), kata bu Rusmini lagi. 

"Grandpa, grandma, aunt.." 

(Kakek, nenek, tante..), seru Naufal dan Fitri. 

"Yes, my grandson" 

(Ya, cucuku), sambung bu Rusmini dan pak Adam. 

"Hi how are you two, my nephews ?" 

(Hai apa kabar kalian berdua, keponakan-keponakan ku ?), tanya Titah. 

"We both" 

(Kami berdua), jawab Fitri. 

"Ok aunty" 

(Baik-baik saja tante), jawab Naufal juga. 

"Alhamdulillah", kata Titah lagi. 

"Who are you here with ?" 

(Kalian dengan siapa ke sini ?), tanya bu Rusmini. 

"We are here with mom and dad, grandma.." 

(Kami ke sini bersama dengan ayah dan ibu, nek..), jawab Naufal lagi. 

"Okay, okay, then I'll go to college first, mom, well, and my nieces and nephews, goodbye." 

(Oke, baiklah, kalau begitu saya pergi ke kampus dulu ya, bu, yah, dan keponakan-keponakan ku, pamit ya), kata Titah yang pamit pada semua yang ada di meja makan. 

"Okay, be careful on the road, dear" 

(Oke hati-hati di jalan ya sayang), kata bu Rusmini lagi. 

"Yes, mom" 

(Ya ibu), seru Titah. 

"Aunt" 

(Tante), sambung Naufal. 

"Wait" 

(Tunggu), sambung Fitri juga. 

"Yes, what's wrong my nephews ?" 

(Ya ada apa keponakan-keponakan ku ?), tanya Titah lagi. 

"This is for you" 

(Ini untukmu), jawab Fitri. 

"What's this ?" 

(Apa ini ?), tanya Titah lagi. 

"Auntie just open it, you'll know later" 

(Tante buka saja, nanti juga tahu), jawab Fitri lagi. 

"Don't open here, okay, not just on campus, auntie" 

(Jangan buka di sini ya, bukanya di kampus saja tante), jawab Naufal lagi. 

"Okay, then I'm going to campus, assalamu'alaikum" 

(Oke, kalau begitu saya pergi ke kampus, assalamu'alaikum), Titah memberikan salam pada semua yang ada di meja makan. 

"Wa'alaikumussalam", semua yang ada di meja makan menjawab salam dari Titah. 

Dan dalam perjalanan menuju ke kampusnya Titah membuka surat yang di berikan oleh keponakannya. 

Sementara itu Kamil di tanya kapan siap menikah kembali oleh kakaknya, dan Kamil hanya bisa diam saja. 

Di mobil Titah.. 

"Kira-kira apa ya isinya penasaran, buka saja lah", kata Titah. 

** 

Pesan Naufal dan Fitri untuk Titah. 

"Assalamu'alaikum aunty, aunty today will return to Indonesia, for sure we miss aunty, aunty take care of your health while in Indonesia and don't forget us your nieces and nephews, we both love you, we love you aunty, one more thing don't ever forget us ok , and always let us know too, what are your activities while there, because of course we always miss you, my aunt, oh yes, here is a photo of the two of us as a memory for you, we love you aunty" 

(Assalamu'alaikum tante, tante hari ini akan kembali ke Indonesia, pasti kami rindu pada tante, tante jaga kesehatan ya selama di Indonesia dan jangan lupakan kami keponakan-keponakan mu, kami berdua mencintaimu, kami mencintaimu tante, satu lagi jangan pernah melupakan kami ya, dan selalu kabari kami juga ya, apa saja kegiatan mu selama di sana, karena pastinya kami selalu merindukan mu, tanteku, oh ya ini ada foto kami berdua sebagai kenangan untuk mu, kami mencintaimu tante), kata Naufal dan Fitri dalam suratnya untuk yang di berikan untuk Titah. 

** 

Masih di mobil Titah.. 

"I will definitely miss you both as well as my nieces and nephews, later I will reply to a letter from you both, now I just focus on driving, continuing my journey to campus, bismillah" 

(Pasti saya akan merindukan kalian berdua juga keponakan-keponakan ku, nanti saja saya membalas surat dari kalian berdua, sekarang saya fokus menyetir saja, melanjutkan perjalanan ke kampus, bismillah), kata Titah yang baru saja membaca surat dari Naufal dan Fitri.