"Kamu mau minum sesuatu?" tanya Yunki dengan suara lembut.
"Aku enggak mau minum apapun," jawab aku dengan wajah datar.
"Lalu, kenapa kamu begini sayang?" Yunki merasa cemas melihat istrinya yang semenjak pulang dari rumah sakit malah menjadi bengong. Di tambah semenjak Hana dan Hani membahas sesuatu didslam ruang makan tadi membuat sang istri jadi makin bengong dan diam seperti patung di Mall.
"Sayang, kenapa sih mulutnya Nara jahat banget? Apa aku pernah jahat sama dia? Apa aku pernah mengganggu anak dia dan keluarganya?" aku mulai mengeluarkan unek-unek pada Yunki.
Yunki langsung melipat kakinya dan berlutut di lantai lalu menggenggam tanganku. "Sayang, jangan pikirkan masalah ini dan besok aku akan selesaikan semuanya dengan mereka," ucap Yunki dengan suara lembut.
Yunki tidak mau membuat diriku menambah beban pikiran karena ia melihat diriku seperti sedang memikirkan sesuatu, namun aku enggak membahas dengannya karena hari ini sangat lelah dan ingin istirahat.