"Bagus sayang!" Yunki mengusap-usap kepalaku dengan lembut dan tiba-tiba saja...
Baby perempuan yang sedang aku gendong dalam pelukan dan pangkuanku, ia tersenyum manis saat melihat tingkah aku dan Yunki.
"Aduh gemes banget sih kamu, nak!" Yunki menyentuh pipi tembem baby perempuan.
"Iya gemes banget anakku," celetukku.
Ketika mendengar itu, Yunki langsung menatapku dengan sedikit sinis. Lalu aku menatapnya juga dengan tatapan bingung.
"Kenapa?" tanya aku sambil menatap Yunki.
"Jadi baby ini anak kamu?" Yunki berbalik tanya padaku.
"Iya, ini anakku," jawab aku. "Emang kenapa?"
"Lalu siapa ayahnya?" tanya Yunki seperti anak kecil yang menanyakan siapa ayahnya, padahal sudah tau ayahnya adalah dirinya.
"Ayahnya adalah suamiku," jawab aku dengan nada malas meladeninya.
"Siapa nama ayahnya?" Lagi-lagi Yunki memang mirip anak kecil.
Aku menghela nafas dan berkata. "Namanya Pratama," jawab aku sambil mengusap-usap kepala baby perempuan.