"Mama!" Hani memanggil diriku setelah aku duduk di sampingnya.
Aku langsung menoleh ke arahnya dan berkata. "Ada apa sayang?" tanya aku dengan sangat lembut.
Hani langsung mendekatkan bibirnya dan seperti ingin berbisik padaku, karena aku peka dengan apa yang ingin di lakukan Hani. Aku mencoba membungkuk agar dirinya lebih muda berbisik denganku.
"Siapa lelaki di depan sana yang dari tadi menatap kita terus, ma," bisik Hani dengan menunjuk seorang lelaki yang berada di sebrang dekat lampu taman.
Hani menunjuknya dengan tangan yang menempel pada pahaku, lalu aku menatap ke arah yang di maksud Hani. Hani langsung menyudahi bisiknya lalu aku dan Hani kembali duduk normal di kursi taman itu.
"Iya, siapa dia," batin aku yang terus-menerus menatap seseorang itu.
Saat aku menatap seseorang itu, sepertinya seseorang itu sadar dan seseorang itu langsung melangkah pergi entah kemana.
