Dokter Hasan menghela nafas panjang dan berkata. "Baiklah kalau nyonya ingin di rawat di rumah, tapi..."
"Tapi apa?" Yunki tidak sabar dengan kelanjutan ucapan sang Dokter.
"Nyonya Yuna harus benar-benar bed rest dan kalau selama tiga hari nyonya Yuna masih mengalami lemas, sulit makan dan sebagainya. Saya terpaksa harus membawa nyonya Yuna ke rumah sakit dan di rawat di sana," sambung Dokter Hasan.
Aku dan Yunki saling bertatapan, kami seperti saling bertanya dan harus menjawab apa tentang kelanjutan ucapan sang Dokter.
Beberapa menit kemudian.
"Jadi bagaimana?" tanya Dokter Hasan sambil menatapku dan Yunki dengan tatapan yang masih cemas atas kandunganku.
Yunki menganggukkan kepalanya dan berkata. "Oke, saya dan istri akan menerima itu!" Yunki mengiyakan ucapan sang Dokter lalu melirik ke arahku.
"Iya aku juga," aku juga setuju dan menganggukkan kepalaku.