Seminggu kemudian...
"Sayang, kamu enggak kerja?" tanya seseorang dengan suara yang sangat lembut membuatku ingin tidur kembali.
Aku mencoba bangun dari tidurku dengan mengusak mataku secara perlahan, lalu aku melihat seorang lelaki yang sedang sibuk memakai pakaian kerjanya.
"Aku malas kerja," jawab aku dengan suara khas bangun tidur.
Aku masih setengah sadar karena baru banget bangun tidur, lalu lelaki yang baru selesai memakai pakaian kerja itu melangkah menghampiriku.
"Istriku kenapa jadi malas-malasan begini?" Lelaki itu udah duduk di sampingku dengan mengusap-usap kepalaku.
"Yunki, kenapa kamu bau sekali," kata aku sambil menutup hidungku dengan tangan.
Lelaki yang ada di sampingku adalah suamiku Yunki, ia udah sangat tampan dan rapih untuk pergi bekerja. Namun tiba-tiba aja aku mencium aroma bau di tubuhnya, entah kenapa ini bau sekali membuatku ingin muntah.