"Mungkin ibu salah tekan," ucap Yunki sambil menatap layar ponselnya.
"Mungkin," celetuk aku yang mengalihkan pandangan ke arah Dani dan Doni.
Yunki langsung mematikan teleponnya setelah itu memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
"Tadi kamu mau tanya apa, sayang?" tanya Yunki sambil melirikku.
"Aku mau tanya ..."
Belum juga menjawab pertanyaan Yunki tiba-tiba aja baby kembar menangis lagi, mereka menangis secara bersamaan. Aku dan Yunki langsung menatap mereka dengan bingung, aku mencoba menenangkan Dani dan Yunki mencoba menenangkan Doni.
"Mungkin mereka haus," ucap Yunki sambil menatapku dan menatap gunung kembarku.
"Mungkin," aku mencoba membuka kancing bajuku dan mulai menyusui Dani.
Perlahan-lahan Dani mulai berhenti menangis dan menghisap ASI aku. Dani masih menangis dan Yunki mencoba menggendongnya.
"Tunggu antrian ya anak ayah yang tampan," kata Yunki sambil menepuk-nepuk pantat Dani.