Wajar aja Yunki membahas semua ini padaku karena udah lama aku enggak melayaninya.
"Sayang," panggil aku sambil menatap Yunki.
"Apa sayang?" Yunki membelai rambutku dengan lembut lalu memberikan senyuman manisnya padaku.
"Kalau aku udah bisa melayani kamu, bagaimana kita pergi honey moon hehe," kata aku sambil malu-malu.
Yunki langsung merangkul pinggangku dan berkata. "Jadi, istriku mau memberikan adik pada ke empat anak kita?" tanya Yunki padaku.
"Bu ... bukan begitu sayang," jawab aku yang agak bingung menjelaskan padanya.
"Hehe, oke sayangku. Aku paham apa yang kamu maksud, jadi. Nanti aku akan pilih tempat yang indah untuk kita honey moon," kata Yunki yang semakin merangkul pinggangku.
Yunki menekan tubuhku hingga menempel pada tubuhnya. Aku merasakan sesuatu yang mengganjal pada milikku, apa lagi kalau bukan miliknya Yunki yang udah bangun entah sejak kapan.
"Sayang, sebaiknya kamu pergi kerja deh," ucap aku yang secara tidak sengaja seperti mengusirnya.