Yunki bernafas lega setelah mendengar ucapan aku.
"Ayo aku pijat," aku seperti tidak sabar untuk memijat tubuh suamiku.
"Emang istriku bisa pijat?" tanya Yunki sambil menatapku.
"Bisa dong," jawabku sambil menganggukkan kepalaku.
"Oke, ayo pijat aku!" Yunki ingin membuka celananya.
Aku langsung menahan tangannya dan menatapnya sinis. "Kenapa juga buka celana?" tanya aku dengan mengerutkan kening.
"Katanya mau pijat," jawab Yunki sambil menatapku bingung.
"Ya kenapa harus buka celana? Aku pijat punggung kamu," ucap aku sambil menyentuh punggung suami.
"Kirain mau pijat milikku," kata Yunki sambil memanyunkan bibirnya.
Aku hanya menghela nafas panjang setelah mendengar kata-kata mesum dari sang suami. Jujur aja aku belum pernah memijat miliknya, dan seketika aku membayangkan saat diriku memijat miliknya.
"OMG!"
Aku langsung memukul-mukul pelan kepalaku dan mencoba menyadarkan diri dari pemikiran kotor aku sendiri.
"Kamu kenapa?" tanya Yunki yang agak bingung.
