"Aku udah mencobanya Yuna, tapi enggak bisa. Karena ini sangat sulit," ucap Jimi.
Mata Jimi mulai berkaca-kaca dan ternyata benar, ia hanya pura-pura bahagia mendengar berita ku. Juno mengusap-usap punggung Jimi untuk menenangkan hatinya yang saat ini sedang galau.
"Jimi, maafkan aku tapi ..."
Jimi menyimpan telunjuknya tepat di bibirku, ia menyuruhku berhenti agar diriku tidak melanjutkan ucapanku. "Oke, aku akan mencobanya lagi Yuna. Aku akan lakukan demi kamu," ucap Jimi seperti tertekan akan situasi.
Tidak lama kemudian. Pesanan makan siang datang dan beberapa pelayan menyimpan makanan itu di atas meja. Jimi menurunkan tangannya dari bibirku.
"Udah yuk kita makan, lapar bro!" Juno mencairkan suasana agar tidak melow dan canggung.
Karena setelah ini, pasti akan timbul suasana sedih dan canggung. Juno, Bella dan Tara mencoba mencairkan suasana sambil bercanda bersama.
"Yuna, karena kamu sedang hamil. Kamu harus banyak makan!" Bella menyuapiku burger.