"Kalian udah denger belum?" bisiknya dengan sebuah pertanyaan yang ambigu. Aku dan Kak Rayi hanya saling tatap dan menggeleng bersamaan. "Elu aja belum bilang apa-apa, gimana kami tau, bego!" ungkap nya kesal, sambil menjitak kepala Zidan.
Tentu kalimat itu berhasil membuatku terkekeh. Dan Zidan makin mendekat, wajahnya benar-benar lucu. Terlebih saat akan menyebarkan gosip seperti ini. Aku sudah hafal bagaimana tabiatnya. Dia ini mirip nitizen yang sering aku lihat di media sosial artis. Dan dia juga bagai sumber informasi tentang banyak hal di sekolah.
"Katanya salah satu siswa yang pingsan tadi, ada yang meninggal dunia. Tubuhnya jadi kurus dan kering gitu, gaes. Hih, ngeri, kan?"
"Siapa?" tanyaku.
"Seno, anak kelas 1-1."
"Jadi bener, kalau kelas itu juga ada korban pingsan? Bukannya mereka udah pulang dan udah sadar, ya?" tanya Kak Rayi.