Giska menjadi down. Ia terus ketakutan dan makin paranoid pada sekitar nya. Insiden kiriman burung gagak yang dimutilasi, membuat asrama menjadi tak terkendali. Desas- desus negatif terus terdengar dari mulut ke mulut, teror itu seakan menjadi momok yang amat begitu ditakuti seluruh penghuni asrama. Penjagaan makin diperketat, terutama di bangsal asrama kamar Giska. Polisi sudah datang dan mulai berpencar untuk menjaga tempat ini. Giska tidak diperbolehkan meninggalkan asrama oleh kepala sekolah. Karena ini sudah peraturan sekolah yang harus ditaati semua penghuni nya.
Angel terus berada di samping Giska. Mencoba menenangkan gadis itu dengan segala cerita menyenangkan dan bodoh nya. Angel memang terkenal sebagai pribadi yang menyenangkan. Itulah alasan mereka dekat. Tapi malam ini segala celotehan Angel tidak mempan bagi Giska. Tidak ada senyum atau tawa seperti biasanya.