"Ya udah sana tidur. Aku di sini aja," ucap wisnu sambil menunjuk sofa di depan ruang tv.
"Mm ... Iya udah deh. aku tidur ya." Setelah berpamitan aku berlalu masuk ke kamar Wisnu.
Dengan memakai kemeja milik wisnu, dan celana pendek nya, aku kini ada di ranjang super empuknya Wisnu.
Kucoba untuk memejamkan mata yang sebenarnya belum terasa berat.
Aku senyum senyum sendiri, membayangkan segala kelakuan dan sikap Wisnu yg sering membuatku kesal.
Dan hal itu justru membuatku makin menyukainya. Hingga mataku terasa sangat berat, aku mulai memejamkan mataku untun tidur.
Tapi tiba tiba mulutku dibekap oleh tangan kokoh seseorang.
Aku yang kaget langsung terbangun dan melotot.
Dia memakai masker, dengan pakaian serba hitam, dan kulihat dia masuk melalui jendela.
Apa? Jendela?
Ini lantai lima?! Gimana cara dia naik?
Dan aku yakin, dia bukan Wisnu.
Aku berusaha berteriak, meronta dan berontak sebisa ku.