"Sudah, diam! Diam semua!" teriak Ketua OSIS. Dia bahkan sampai menggebrak meja di depan demi mendapat perhatian semua orang. Beberapa orang mulai berbisik sambil menatap ke ketua OSIS, yang sudah emosi. Kami sadar kalau keadaan ramai akibat sikap kami semua. Rapat tak terkendali akibat diskusi ngelantur tiap orang, karena membahas hal yang sebenarnya bukan poin pokok rapat. Walau aku sejak tadi hanya diam. Tapi aku yakin, setelah kejadian ini pasti gosip tentang Rio yang gentayangan akan makin menjadi.
Akhirnya rapat pengurus OSIS dihentikan. Rapat akan diadakan ulang pada esok hari, menunggu situasi yang lebih kondusif lagi. Semua dibubarkan. Ruangan OSIS perlahan kosong. Ada yang memutuskan langsung kembali ke kelas masing-masing, ada yang memutuskan pergi ke kantin, atau ke tempat lain. Karena ini salah satu cara mereka terlepas dari tuntutan pelajaran yang sedang berlangsung. Begitu pula aku dan Zidan.