Citra terlihat menekuk wajahnya, dia tidak bisa menceritakan pada Reyna. Cewek itu sudah merasa sedih kedua matanya yang berair membuat Reyna mengerutkan dahi. Citra seperti memiliki beban yang begitu berat.
"Kak, ada apa? Kenapa keliatan sedih banget. Kakak, mau nangis?" Reyna mengusap sisi bahu cewek itu dengan pelan, rasanya Citra sedikit aneh.
Cewek itu memaksakan untuk tersenyum. "Reyna, aku bersyukur banget bisa kenal sama kamu sampai sekarang. Mungkin ... sampai kapanpun, kamu akan menjadi adik aku." ucapnya semakin membuat Reyna bingung. Citra tidak pernah berbicara seperti ini sebelumnya, walau ada namun tidak nampak dengan raut kesedihan.
Reyna mengulum bibir tidak tahu harus menjawab apa. Kedua bibir yang mengatup rapat, Reyna belum mengerti apa yang sedang Citra bicarakan.
"Maksudnya?"