Reyna menunggu kedua temannya yang masih belum sampai di toko rotinya. Dia berada di luar toko sendiri karena sang Papa pamit untuk pergi menemui rekan bisnisnya di luar. Semoga saja Bunga yang berada di sini itu memang benar adiknya Ilham, dia berharap seperti itu.
"Jay." Reyna menautkan alis saat mobil satu temannya itu parkir di depannya. Padahal yang dia hubungi tadi itu Ilham, mungkin kah cowok itu yang memberi tahukan Jay kalau adiknya ada di sini?
"Rey, di mana adeknya, Ilham?" Jay dengan terburu bertanya tanpa menyapa seperti biasanya. Ilham di belakangnya pun mendekati cewek yang berdiri di hadapannya.
Reyna menghela napas. "Dia ada di dalem." ucapnya dengan cepat.
"Boleh masuk emang? Entar si, Reno, malah ngamuk lagi ama kita berdua." takut Jay saat mengingat sikap satu cowok itu.
Reyna mengapungkan satu ibu jari. "Aman, dia pergi ga akan ada yang ganggu sama misi kita."
"Gimana sama bokap lo di dalem?"