Jay melirik Reyna yang tertidur dengan lengannya jadi tumpuan kepala di samping lengannya. Sudut bibirnya terangkat menampilkan sebuah senyuman, Jay baru pertama kalinya melihat cewek itu sampai ketiduran di sampingnya. Dengan begitu jelas wajah cewek itu Jay melihatnya sangat kelelahan. Pasti karena terus menjaga tanpa keluar dari ruangannya sekejap pun.
Reyna sungguh – sungguh menjaga dan memberikan makanan sesuai apa yang cewek itu tawarkan pada Jay. Cewek itu menunjuk kan rasa kekhawatirannya pada teman dekatnya. Jay semakin merasa bersyukur karena dia tidak salah memilih Reyna sebagai sahabatnya.
Mungkin memang cewek itu di takdirkan untuk menggantikan Jaxton sebagai orang yang begitu peduli padanya selama Jay hidup. Reyna hadir menjadikan penyemangat untuk Jay bisa merasakan kehidupan barunya di kota itu, dia merasakan berbeda sekali dengan hal dulu.
Jay melirik Tyo yang membuka pintu ruangannya. "Sssttt, jangan berisik, Pa." peringatnya dengan suara pelan pada Papa nya.