"Sayang, kamu sarapan dulu, ya." ajak Farrel seperti biasanya pada Reyna, cewek itu terlihat hanya mengulas senyuman yang begitu tipis sekali.
"Reyna, langsung berangkat aja, Pa." tolaknya dengan halus. Reyna jarang sekali menolak ajakannya, puterinya kenapa?, pikir Farrel merasa heran.
"Kamu sarapan dulu biar nanti ga kelaperan di kampus." sahut Farrel yang terus membujuk Reyna untuk ikut sarapan bersamanya.
Lagi-lagi Reyna menggeleng. "Reyna, takut terlambat nanti di kampus pasti sarapan, kok. Papa, jangan khawatir. Reyna, pergi duluan." kakinya mulai melangkah melewati Farrel yang diam termenung.
Reyna melangkah cepat agar tidak bisa di kejar oleh Papa nya, dia harus terus menghindar tidak igin membuat sang Papa bersedih karenanya. Reyna tidak pantas untuk di perhatikan oleh Farrel.
"Sayang, Reyna! Tunggu, Papa!!!" Farrel mengejar dengan berlari agar bisa meraih lengan puterinya.